021-5345830 ext 1996 / 1981 / 1827 learning@bslc.or.id

Mengenal Makna Hari Pendidikan Nasional

hardiknas2

Hari Pendidikan Nasional atau HARDIKNAS , kembali diperingati bagi seluruh warga Indonesia

khususnya penduduk Indonesia yang bergelut di Dunia Pendidikan, Hari Pendidikan Nasional ini

diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Hari pendidikan nasional diperingati setiap

tanggal 2 Mei, yang merupakan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara sebagai tanda jasa atas

perjuangan beliau. Dengan perjuangannya, dunia pendidikan di Indonesia bisa menjadi seperti

sekarang ini.

Dahulu pada waktu masih zaman penjajahan Belanda, pendidikan untuk warga pribumi tidaklah

mudah. Segala sesuatunya butuh perjuangan.Ki Hajar Dewantara, atau yang mempunyai nama

asli Raden Mas Soewardi ini bahkan sempat di buang oleh kolonial Belanda akibat tulisan

kritikan beliau yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).

Tulisan beliau mengkritisi masalah perayaan 100 tahun bebasnya Negeri Belanda dari penjajahan

Perancis pada bulan November 1913.

Perayaan tersebut dirayakan di tanah jajahan Indonesia, dan dengan menarik uang dari rakyat

jajahannya untuk membiayai pesta perayaan tersebut. Setelah masa pembuangan tersebut, beliau

kemudian mendirikan organisasi Taman Siswa, yang menjadi cikal bakal pendidikan di

Indonesia.Di masa sekarang ini, pendidikan tidaklah sesulit zaman dahulu. Pendidikan bisa

dinikmati oleh hampir semua kalangan. Walaupun ada juga beberapa kalangan yang

menganggap pendidikan merupakan sesuatu yang mahal.

Begitu pentingnya pendidikan bagi semua elemen masyarakat untuk kemajuan bangsa. Dalam

tatanan pemerintahan pun, anggaran biaya untuk pendidikan sangat besar, sesuai dengan amanat

undang-undang. Walaupun dalam pelaksanaanya entah sesuai atau tidak. Yang jelas, pendidikan

merupakan dasar yang kuat bagi suatu bangsa.Pendidikan mempunyai arti dan pengertian yang

sangat luas. Komponens-komponen dalam pendidikan harus bisa saling terintegrasi untuk

membangun pendidikan. Misal pendidikan formal di sekolah, bukankah ada Guru sebagai

pendidik, siswa, sarana-prasarana dan sebagainya.

Kata-kata peninggalan dari bapak pendidikan nasional yang sangat terkenal adalah "ing ngarso

sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Di depan (guru) memberi contoh, di

tengah (guru) memberi bimbingan, dan di belakang (guru) memberikan dorongan.

Search