021-5345830 ext 1996 / 1981 / 1827 learning@bslc.or.id

Mengapa Pemilu Legislatif Penting

Mengapa Pemilu Legislatif Penting

Ditulis oleh Akbar Priyonggo

Tahun ini tahun 2019, artinya sebentar lagi akan ada pemilu serentak. Pemilu serentak akan diadakan pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Pemilu serentak ini juga mencetak sejarah karena pertama kali diadakan di Indonesia. Kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden (eksekutif), DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota (legislatif). Sebagai pemilih pemula, kalian harus tahu kenapa pileg tidak kalah penting dari pilpres. Berikut ini adalah tiga alasan utama kenapa pileg tidak kalah penting dari pilpres:

  1. Mencegah Terbentuknya RUU Sembarangan

Baru baru ini hangat isu tentang RUU Permusikan yang tiba-tiba mau disahkan oleh DPR. RUU ini mengandung banyak pasal karet yang berpotensi untuk memenjarakan musisi-musisi tanah air. RUU ini juga mengatur lirik-lirik lagu supaya tidak mengandung unsur tertentu. Distribusi musik juga akan diatur supaya lewat industri besar.

Terbayang kan kalau RUU ini disahkan? Banyak musisi-musisi Indonesia yang bisa masuk penjara karena mereka bermusik. Lirik lagu-lagu Indonesia juga bisa dibungkam, padahal lirik adalah salah satu media kritik yang ciamik. Kebebasan berekspresi musisi direpresi oleh pemerintah. RUU ini juga berpotensi untuk memarjinalisasi musisi-musisi independen dan berpihak pada industri besar. Hal ini bisa dicegah apabila anggota legislatif kita tidak terburu-buru untuk membuat produk hukum yang tidak memiliki urgensi.

 

  1. Mendesak RUU yang Penting agar Segera Disahkan

Salah satu RUU yang penting supaya segera disahkan adalah RUU Pengahpusan Kekerasan Seksual. Masih ingat Baiq Nuril? Beliau adalah seorang korban kekerasan seksual yang terancam pidana kurungan dan denda 500 juta rupiah, karena beliau merekam percakapan telepon antara beliau dan atasannya yang sedang melecehkan Baiq.

Masih hangat juga isu tentang Agni, seorang mahasiswi UGM yang dilecehkan oleh temannya saat sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Seram, Maluku. Agni tidak dapat pembelaan sampai baru-baru ini, Agni juga diganjar nilai C untuk mata kuliah KKN, bahkan Agni juga dipaksa untuk berdamai dengan pemerkosanya. Akhirnya kasus Agni berakhir begitu saja dan tidak dibawa ke meja hijau.

Seandainya saja RUU Penghapusan kekerasan seksual telah disahkan, kasus yang menimpa Baiq Nuril tidak akan terjadi. Kasus yang menimpa Agni pun bisa diselesaikan seadil-adilnya. Bagaimana bisa seorang korban pelecehan seksual malah dipenjarakan? Ini adalah salah satu bukti bahwa produk hukum kita masih kacau balau. Hal ini bisa dicegah apabila anggota legislatif kita cekatan untuk segera mengesahkan RUU Penghapusan Seksual.

 

  1. Mencegah Calon Legislatif Mantan Napi Korupsi untuk Menjadi Wakil Rakyat

Ya, mantan napi korupsi masih boleh untuk mendaftarkan dirinya untuk menjadi wakil rakyat. Hal ini bisa menimbulkan conflict of interest, di mana mantan napi korupsi tersebut bisa menggunakan kekuatannya sebagai wakil rakyat untuk membuat produk hukum yang menguntungkan mantan napi korupsi. Padahal, ada isu lain yang memiliki urgensi namun belum ada produk hukumnya.

 

Sumber:

https://tolakruupermusikan.com/pernyataan-sikap-2/#more-226

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181114133306-12-346485/kronologi-kasus-baiq-nuril-bermula-dari-percakapan-telepon

http://www.tribunnews.com/section/2018/11/07/fakta-fakta-kasus-pemerkosaan-mahasiswi-ugm-kronologi-hingga-petisi-online

 

Search